LAPORAN
PRAKTIK INDUSTRI
PEMELIHARAANHIJAUAN
PAKAN TERNAK
DALAM
RANGKA PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
DI
BALAI INSEMINASI BUATAN
UNGARAN
OLEH :
NAMA :
PROG. KEAHLIAN : BUDIDAYA TERNAK
PEMERINTAH
KABUPATEN SEMARANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 BAWEN
Jl. Kartini No. 119 Bawen, Kab.
Semarang Telp./fax. (0298) 591284 KABUPATEN SEMARANG
TAHUN
2014
LAPORAN
PRAKTIK INDUSTRI
PEMELIHARAAN
HIJAUAN PAKAN TERNAK
DALAM
RANGKAPENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
DI
BALAI
INSEMINASI BUATAN
UNGARAN
Oleh
:
NAMA :
NIS :
PROG.
KEAHLIAN : BUDIDAYA TERNAK
Disusun
Guna Melengkapi Syarat-Syarat
Dalam Mengikuti UAS/UANAS Tahun
Pembelajaran 2014/2015
Tanggal
Diterima :
Tanggal Disetujui :
Mengetahui
Kepala
Balai Inseminasi Buatan Pembimbing/Instruktur
Ir. Diah Kusumarini, M.Si Setyo Edy
Nugrahanto
NIP : 19610404 198703 2 009
NIP : 1951126 199302 1 009
LAPORAN
PRAKTIK INDUSTRI
PEMELIHARAAN
HIJAUAN PAKAN TERNAK
DALAM
RANGKA PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
DI
BALAI INSEMINASI BUATAN
UNGARAN
OLEH
:
NAMA : WIBOWO
NIS :
PROG.
KEAHLIAN : BUDIDAYA TERNAK
Disusun
Guna Melengkapi Syarat-Syarat
Dalam Mengikuti UAS/UANAS Tahun Pembelajaran 2014
Tanggal
Diterima :
Tanggal Disetujui :
Ketua Progam Studi
Surana,SP,Msi
NIP.19676204 199203 1002
|
Guru Pembimbing
Alip Dwi Basuki SP, M.ENG
NIP.19700619 199303 1 007
|
Mengetahui
Kepala Sekolah
Jumeri,STP, MSI
NIP.19630501 198503 1 019
|
Waka Humas/HI
R. Widodo Pramukanto
NIP.19660814 199003 1 004
|
|
|
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapan menyelesekan laporan ini.
Laporan yang berjudul
“PRAKTIK INDUSTRI DALAM RANGKA PENDIDIKAN SISTIM GANDA (PSG) DI BALAI INSEMINASI
BUATAN UNGARAN KAB.SEMARANG” ini disusun guna memperoleh Kopetensi Bidang
Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia dan guna melengkapi sarat dalam mengikuti
UN/UAS tahun diklat 2013/2014 di SMK NEGERI 1 BAWEN setelah mengikuti Praktek
Kerja Industri (Prakerin) atau On the Job Training (OJT) di BIB UNGARAN pada
tanggal 7 januari 2014 s/d 30 April 2014.
Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca demi kesemournaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Penyusun menyadari dalam penyusunan
ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. pada kesempatan kali ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.
Bapak Jumeri, STP, M.Si,
selaku Kepala SMK Negeri 1 Bawen.
2.
Ibu Ir. Diah kusumarini,
M.Si, selaku kepala BIB Ungaran yang telah member kesempatan kami untuk
prakerin.
3.
Bapak Alip Dwi Basuki, SP. M.
Eng, selaku pembimbing yang telah memberi
masukan dan saran untuk pembuatan laporan ini.
4.
Bapak Setyo Edy Nugrahanto,
selaku kesiswaan di BIB Ungaran
5.
Bapak Surana, SP, M.Si,
selaku Kaprog Keahlian Budidaya Ternak SMK Negeri 1 Bawen.
6.
Bapak R. Widodo Pramukanto,
S.Pd,Kn,MM. selaku Waka Hubungan Industri/HUMAS
7.
Bapak dan Ibu tercinta yang
telah memberi dukungan baik material maupun spiritual.
Semoga yang
telah diberikan kepada penyusun mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penyususn
menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penyusun
menerima saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya laporan ini.Semoga
laporan ini berguna bagi penyusun dan semua pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam rangka
memenuhi kebutuhan daging yang demakin meningkat, maka perlu dilakukanpeningkatan
reproduksi ternak ruminansia di wilayah Jawa Tengah. Sehingga dilakukan
rekayasa genetik dengan cara Inseminasi Buatan (IB), maka dari itu didirikan
Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah, yang
diprakarsai oleh pemerintah dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah
H.Mardiyanto.
Peningkatan fungsi
tersebut berupa kegiatan yang semula hanya sebagai distributor semen beku BIB
Lembang dan BIB Siangosari menjadi memproduksi semen beku sendiri. Sehinga
diharapkan pelayanan kepada peternak dapat lebih ditingkatkan dengan cara
mendekatkan Produksi Semen Beku kepada konsumen dan dapat diperoleh semen beku
secara kontinyu.
Adapun tujuan berdirinya Balai Inseminasi Buatan (BIB)
Ungaran antara lain:
1. Memenuhi
kebutuhan bibit unggul di Jawa Tengah.
2. Memper
baiki genetik ternak .
3. Meningkatkan
pendapatan peternak
4. Menghemat
devisa Negara.
Balai Inseminasi
Buatan (BIB) Ungaran, diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen khususnya
di Provinsi Jawa Tengah, terutama produk semen beku sapi jenis
Simental,Limousin,FH,Brahman,PO,dan Brangus serta kambing jenis Peranakan
Ettawa(PE).
B.
TUJUAN
DAN MANFAAT
Tujuan
Praktek Industri:
1. Memberikan
kambaran bagi siswa mengenai suasana kerja yang sebenarnya.
2. Meningkatkan
kopetensi di bidang Agribisnis Ternak Ruminansia.
3. Melaksanak
teori dan mempraktekan teori yang diajarkan di sekolah.
4. Menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam dunia industri kususnya Agribisnis Ternak
Ruminansia.
5. Siswa
dapat memiliki kopetensi dan unjuk kerja yang sesuai dengan kopetensi yang
dipersaratkan di dunia kerja.
6. Memperkokoh
kerja sama antara SMK Negeri 1 Bawen dengan dunia Usaha sebagai Mitra Kerja.
7. Melatih
sikap sebagai seorang pekerja yang bertanggung jawab dan mandiri.
8. Melengkapi
sarat mengikuti UN/UAS tahun pelajaran 2013/2014.
C.
Manfaat
Praktek Industri:
1. Meningkatkan
ketrampilan dan etos kerja sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.
2. Meningkatkan
wawasan tentang pembuatan strow di BIB Ungaran.
3. Menemukan
sikap profesional, jujur dan disiplin didunia kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengenalan Hijauan Makanan Ternak
Definisi dari Hijauan Makanan Ternak adalah semua bahan makanan yang
berasal dari tanaman dalam bentuk daun–daunan. Hijauan sebagai bahan makanan
ternak bisa diberikan dalam dua bentuk yakni hijauan segar dan hijauan kering :
1. Hijauan segar ialah makanan yang berasal dari
hijauan yang diberikan dalam bentuk segar yang baru dipotong langsung.
2.
Hijauan
kering ialah makanan yang berasal dari hijauan makanan yang terlebih dahulu
mengalami proses pengeringan yang digunakan sebagai salah satu proses
pengawetan.
Sebagai makanan ternak,
hijauan mempunyai peranan yang sangat penting yaitu :
1. Mengandung hampir semua zat yang diperlukan
hewan.
2.
Khususnya
di Indonesia, bahan makanan hijauan memegang peranan istimewa, karena bahan
tersebut diberikan dalam jumlah yang besar.
B. Rumput
gajah (Pennisetum purpureum)
Menurut Soedomo (1985), rumput
gajah berasal dari Afrika dan mempunyai
kadar protein yang hampir sama dengan kadar protein yamg terkandung
dalam rumput benggala yaitu 9,5 % dari bahan keringnya. Rumput gajah
(Pennisetum purpureum) merupakan tanaman tahunan yang membentuk rumpun dengan
tinggi mencapai 4,5 m disebut juga rumput gajah. Rumput gajah sangat disukai ternak, tahan kering dan
tergolong rumput yang berproduksi tinggi dengan produksi di daerah lembah atau
dengan irigasi dapat mencapai lebih dari 290 ton rumput segar/ha/th (Mcllroy,
1976).
Rumput gajah
toleran terhadap berbagai jenis tanah. Tidak tahan genangan, tetapi responsif
terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dai dataran rendah
sampai pegunungan, tahan terhadap lingkungan sedang dengan curah hujan cukup
1000mm per tahun atau lebih (Soegiri et al., 1982). Rumput gajah dapat hidup
pada tanah asam dengan ketinggian 0-3000 m dan dapat dipotong apabila rumput
sudah mencapai ketinggian 1–1,5 m (Reksohadiprodjo, 1985).
C. Rumput Raja
(Pennisetum purpupoides)
Pennisetum purpupoides atau yang lebih dikenal dengan rumput raja berasal
dari Afrika Selatan. Rumput raja merupakan hasil persilangan antara Pennisetum
typhopoidesdengan Pennisetum purpureum (Reksohadiprodjo, 1985). Rumput raja
mempunyai perakaran dalam dan menyebar sehingga mampu menahan erosi serta dapat
juga berfungsi untuk menutup permukaan tanah (Soegiri et al., 1982). Rumput
raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian dapat
mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar agak tegak, dan
ada bulu agak panjang pada daun helaian. Permukaan daun luas dan tidak berbunga
kecuali jika di tanam di daerah yang dingin (Ramdana, 2008).
D. Rumput
benggala (Panicum maximum)
Asal rumput benggala adalah di daerah Afrika yang memiliki iklim tropik dan
sub tropik, rumput benggala termasuk tanaman yang berumur panjang, dan tumbuh
tegak, kuat, batang seperti padi, mencapai tinggi 2-2,5 meter; warna daunnya
hijau tua; bentuk ramping; bagian tepi kasar tapi lunak dengan lidah daun yang
kuat (Sarwono, 1987). Rumput benggala
adalah tanaman tumbuh tegak membentuk rumpun mirip padi. Tinggi tanaman 1,00 –
1,50 m, dengan seludang-seludangnya berbulu panjang pada pangkalnya, lidah
kadang-kadang berkembang biak. Daun bentuk pita yang sangat banyak jumlahnya
itu terbangun garis, lancip bersembir kasar, berwarna hijau, panjang 40–105 cm
dengan lebar 10–30 mm. Bunga majemuk dengan sebuah malai yang panjangnya 20–45
cm, tegak, bercabangcabang, acapkali diselaputi lapisan lilin putih. Bulir
berbunga 2 yang panjangnya 3 x 4 mm, bentuk lonjong. Panjang biji 2,25–2,50 mm,
tiap kg biji mengandung 1,2–1,5 juta butir (Sajimin et al., 2004).
E. Rumput
setaria (Setaria sphacelat)
Rumput setaria (Setaria sphacelata) merupakan salah satu jenis rumput yang
berasal dari Afrika tropik dan dapat diperbanyak dengan cara pols dan biji.
Ciri-ciri rumput setaria adalah berumpun yang lebat, kuat, ˝perennial˝ dan agak
halus terutama pada bagian permukaan, pangkal batang berwarna merah dan bunga
berwarna keemasan, dapat dipotong pada umur 20 hari (Mcllroy, 1976). Setaria
merupakan salah satu jenis rumput unggul di daerah tropis tumbuh membentuk
rumpun yang lebat dan dapat mencapai tinggi 60-100 cm. Setaria dapat hidup pada
ketinggian 200-300 m diatas permukaan laut, responsif terhadap penumpukan N,
nilai gizinya tinggi dan disukai ternak. Dirjen pertanian (1992) menganjurkan
jarak tanam rumput setaria 0,5 x 0,5 m untuk daerah yang kondisi tanahnya cukup
subur.
Menurut Soegiri et al. (1982) rumput setaria sesuai untuk daerah tropik
lembab, tumbuh membentuk rumpun lebat dan kuat, tumbuh baik pada ketinggian
1000-3000 m di atas permukaan air laut, tahan naungan dan genangan, rumput
setaria dapat mencapai tinggi 1,5 m, responsif terhadap pupuk N dan produksinya
berkisar antara 60-100 ton/ha/tahun. Setariamempunyai daya adaptasi yang baik
terhadap kekeringan maupun genangan serta intensitas cahaya matahari tropis
(Reksohadiprodjo, 1985).
BAB III
TATA LAKSANA PELAKSANAAN
A.
TEMPAT
DAN WAKTU PRAKTIK
Tempat : BIB Sidomulyo Ungaran Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah
Jl.MT Haryanto No 53A, Sidomulyo, Ungaran.
Waktu : Pelaksanaan Praktek
Kerja Industri (PKL) selama 4 bulan
(
7 Januari 2014 s/d 30 April 2014 )
B.
CARA
PENGAMBILAN DATA
Pengambilan
dengan cara :
a. Wawancara
dengan petugas lapangan dan staf BIB Ungaran.
b. Memiliki
buku atau studi pustaka.
c. Data
pendukung.
C.
ASPEK
YANG DIKAJI
a. Karakteristik
sapi dan Kambing Pejantan.
b. Prosesing
semen segar menjadi semen beku.
c. Pemeliharaan
ternak pejantan.
d. Hijauan
Pakan Ternak (HPT)
BAB IV
HASIL KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI
A.
PROFIL
BIB UNGARAN
Nama instansi pemerintah “ Balai Inseminasi Buatan”
Ungaran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Alamat Jl.MT Haryono No.53A Sidomulyo
Ungaran.
Telp. ( 024 ) 6921107,
kode pos 50514.
BIB Ungaran didirikan tahun 2002 dan diresmikan oleh
Gubernur Jawa Tengah, “H.Mardiyanto” pada tahun 2003. Luas BIB Ungaran adalah
7,2 ha, terdiri dari 4 ha untuk lahan hijauan dan 3,2 ha untuk gedung dan
bangunan.
B.
HASIL
KEGIATANHIJAUAN
MAKANAN TERNAK
1.
Pengertian
hijauan
Makanan hijauan adalah
semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan.Termasuk
kelompok makanan hijauan ini iyalah bangsa rumput (gramineae), leguminose dan
hijauan dari tumbuh-tumbuhan lain seperti daun nangka, aur, daun waru, dan lain
sebagainya (AAK).
Hijauan
sebagai bahan ternak bisa diberikan dalam dua macam bentuk, yakni hijauan segar
dan hijauan kering.
a. Hijauan
segar ialah makanan yang berasal dari hijauan yang diberikan pada bentuk segar.
b. Hijauan
kering ialah makanan yang berasal dari hijauan yang semgaja dikeringkan (hay)
ataupun jerami kering.
2.
Perbedaan
Mutu Hijauan
Pada dasarnya perbedaan
mutu hijauan dipengaruhi oleh dua faktor, yakni sifat genetis (pembawaan), dan
lingkungan.
A. Faktor pembawa
Di sini bisa
dikemukakan suatu contoh, bahwa bangsa gramineae (bangsa rumput) mempunyai
pembawaan yang berbeda dengan bangsa leguminose.
Dan sesama bangsa leguminose sendiri
tidak memiliki mutu yang sama, masing-masing memiliki nilai gizi yang berbeda.
B. Faktor
lingkungan
Faktor lingkungan
memiliki peranan sangat penting. Mutu yang ada pada setiap jenis hijauan yang
diwariskan oleh sifat genetis, hanya mungkin bisa dipertahankan atau
ditingkatkan apa bila faktor lingkungan seperti keadaan tanah, iklim, dan
perlakuan manusia itu sendiri memadai.
3.
Penanganan
Hijauan Di BIB Ungaran
1.
Penyediaan rumput gajah
(Pennisetum puroureum) yang sudah
dicacah (dichoper) di dalam bak gandengan hand traktor.
2. Penyediaan
rumput afrika/Afican star grass (cynodan
plectostachyus) untuk rumput (gtazzing)
di line bull serta dibuat untuk rumput kering (hay) yang disediakan untuk
pemberian/penambahan pada musim kemarau.
3. Persiapan
lahan kebun rumput :
Lahan untuk penanaman
rumput gajah harus dipersiapkan dengan baik, agara tanaman rumput dapat tumbuh
dengan subur dan menghasilkan produk rumput yang tinggi.
Persiapan lahan yang paling penting
adalah pengelolaan tanah yang meliputi pembajakan, penggemburandan perataan
tanah serta pengapuran untuk mencapai keasaman tanah yang diinginkan (ph 5,5).
Kegiatan ini dilaksanakan antara 7-14
hari sebelum tanam dengan tujuan agar kondisi tanah pada waktu tanam sudah
setabil, keasaman berada pada titik normal serta kegiatan mikroba tanah sudah
aktif kembali.
4. Persiapan
penanaman
1) Pembuatan
larikan dan lubang. Jarak tanam yang digunakan untuk rumput gajah (90x100 cm)
sedangkan untuk rumput afrika (20 cm x 20 cm) dan kedalaman 15 cm.
2) Jarak
tanam tersebut hanya dibuat untuk memudahkan penyiangan pertama.
3) Pemberian
pupuk dasar :
a. Pupuk
organik berupa pupuk kandang atau kompos 4 ton/ha.
b. Pupuk
anorganik untuk rumput gajah campuran TSP dengan KC1 (1 : 1) sebanyak 5-10
gram/lubang, sedangkan untuk rumput Afrika pupuk yang digunakan campuran urea,
TSP dan KC1 (2 : 1 : 1)/ NPK sebanyak 5-10 gram/lubang.
Untuk rumput gajah
bibit yang digunakan berupa sobekan rumput (pols) dengan jumlah batang 10-30
buah dengan ketinggian 15 – 20 cm dari permukaan tanah/akar. Bibit yang
digunakan harus dipilih,sedemikian rupa tidak terlalu banyak akar yang dibawah,
siyakini selain akan tumbuh tunas dari setiap batangngnya, juga akan tumbuh
baru dari stolonya.
Untuk rumput Afrika
bibit yang digunakan berupa stek stolon sebanyak 2 – 3 ruas (intenude) dengan 2
– 3 buah buku (note). Bibit yang akan digunakan harus dipilih sedemikian rupa
sehingga lebih banyak stek batang/ stolon yang muda dari pada yang tua.
5. Penanaman
a) Penanaman
dilakukan segera setelah pupuk dasar dimasukan ke dalam lubang.
b) Agar
akar tanaman tidak menyentuh langsung pupuk dasar maka masukkan tanah di atas
pupuk dasar/campuran sedikit tanah pada pupuk dasar di dalam lubang.
c) Masukan
bibik ke dalam secara tegak lurus untuk rumput-rumput gajah gajah dan posisi
miring untuk rumput Afrika.
6. Pemeliharaan
a) Pemeliharaan
apabila sehari setelah tanam tidak turun hujan, maka segera dilakukan
penyiraman yang harus diulangi pada interval waktu 2 – 3 hari sekali.
b) Setelah
rumput berumur 15 -20 hari, dilakukan penyiangan dengan membersihkan tanaman
liar disekitarnya.
c) Dilakukan
pemupukan dengan 100 – 200 kg pupuk urea/ Ha setelah rumput berumur 30 hari.
d) Pemupukan
dengan pupuk urea pada musim hujan dapat dilakukan dengan cara sebarkan,
sedangkan pada musim kemarau dilakukan dengan cara ditanam dan dilakukan
penyiraman.
7. Pemanenan
a) Pemotongan
rumput dilakukan setelah rumput berumur 60 hari atau lebih.
b) Sisakan
batang bagian bawah 15 – 20 cm untuk rumput gajah, sedangkan 5 cm untuk rumput
Afrika dari permukaan tanah.
8. Penyimpanan
a) Rumput
yang baru dipotong dari kebun, diangkut dan disimpan di tempat pencacahan
rumput.
b) Rumput
yang telah dicacah diangkut dan disimpan pada bak gandengan hand traktor.
c) Rumput
yang disediakan dalam bak gandengan hand traktor adalah untuk pemberian pakan
satu hari (pagi dan sore).
9. Macam-macam
rumput yang ada di BIB Ungaran :
a) Rumput
Afrika/ Afrika Start Granss (Cynodan
plectostachyus).
b) Rumput
Raja/ King grass.
c) Rumput
Gajah (Pennisetum purpureum).Leguminosa.
BAB V
PENUTUP
Dengan
memanjatka puji sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatN, hidayah serta
inayah-Nya kepada kami sehingga laporan ini bisa diselesekan tanpa suatu
hambatan apapun. Semoga laporan ini dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa,
dalam menyelesekan semua kopetensi yang sudah dilakukan di Dunia Industri
maupun Dunia Usaha. Laporan yang sudah dibuat ini semoga menjadi media khalayak
umum sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungan umum maupun lingkungan sekitar.
Laporan yang diselesekan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
kami ucapkan banyak trimakasih kepada pihak-pihak yang membanti atas
terselesekannya laporan ini dan semoga semua yang telah diberikan kepada kami
mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
A.
KESIMPULAN
Dari data yang ada selama melaksanakan
Praktik Industri di Balai Inseminasi Buatan
Ungaran (BIB Ungaran) maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan
ternak pejantan di BIB Ungaran dimangsutkan agar semen segar yang dihasilkan
masing-masing pejantan bermutu baik, volumenya banyak dan memenuhi persaratan untuk
diproses menjadi semen beku berkualitas. Upaya untuk mencape mangsut di atas
pemeliharaan pejantan seoerti dilakukan dengan cara memperlihatkan 3 hal pokok,
yaitu perawatan ternak, pemberian pakan ternak, dan kesehatan ternak.
2. Dengan
jumlah pejantan yang cukup banyak 44 ekor sapi dan 19 ekor kambing, namun
produksi semen masih kurang juga didapati pejantan-pejantan yang kurang
produktif dalam menghasilkan semen. Hal ini tentunya merugikan BIB Ungaran dan
menghambat usaha pemenuhan kebutuhan konsumen akan semen.
3. Pengolahan
tanah, pemupukan, pengapuran, perawaatan tanaman yang dilaksanakan dengan baik
dan sempurna dapat menghasilkan rumput tumbuh
dengan subur serta produksi rumput yang dihasilkan tinggi.
4. Sebelum
dilakukan pengemasan sperma dalam strow dilakukan beberapa analisa yaitu
pemeriksaan makro, test water incubator, resintensi test.
B.
SARAN
1. Sebaiknya
sarana pada alat angkut pencarian hijauan untuk kambing diganti dengan hand
traktor.
2. Peralatan
sanitasi kandang perlu ditambah.
3. Lantai
pada kandang atas sebaiknya harus di perbaiki, karena kayui sudah banyak yang
rapuh.
4. Palungan
yang sudah rusak (berlubang) di perbaiki, supaya tisdak banyak makanan yang
tercecer.
Ternak yang sudah tidak
baik untuk diproduksi, sebaiknya diganti dengan pejantan yang muda dan
berproduksi baik
JURNAL KEGIATAN PRAKTIK KERJAINDUSTRI/OJT
No.
|
Hari/Tanggal
|
Kompetensi
|
Uraian Kegiatan
|
Paraf
|
1.
|
Rabu,8 Januari
2014
|
Sanitasi Kandang
HPT
Pemberian
konsentrat
Pemberian pakan
|
Apel pagi
Membersihkan
Kandang
Memberikan Pakan
konsentrat dan hijauan
Membersihkan
lahan
Membandikan
ternak
|
|
2.
|
Kamis,9 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian
konsentrat
HPT
|
Membersihkan
kandang
Memberikan pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
penampungan semen
|
|
3.
|
Jumat,10 Januari 2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
HPT
Pengolahan limbah
|
Membersihkan
kandang
Memberikan pakan
konsentrat dan hijauan
Mengolah
limbahmenjadi kompos
|
|
4.
|
Senin,13 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan kandang
Memberikan pakan
konsentratdan hijauan
Pengamatan
penampungan semen sapidan kambing
|
|
5.
|
Rabu,15 januaru
214
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
HPT
Kesehatan ternak
|
Apel pagi
Membersihkan
kandang
Memberikan pakan
konsentrat dan hijauan
Membersihkan
lahan HPT
Pengamatan
memotong bulu dan kuku ternak serta pemberian desinfektan
|
|
6.
|
Kamis,16 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
HPT
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentratdan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
7.
|
Jumat,17 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
HPT
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
8.
|
Senin,20 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
9.
|
Selasa,21 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
HPT
|
Membersihkan
kandang dari lumut
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
10.
|
Rabu,22 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Pengawetan pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijaun
Membuat silage
|
|
11.
|
Kamis,23 Januari
2014
|
Sanitasi kandan
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
penampungan semen
|
|
12.
|
Jumat,24 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijaun
|
|
13.
|
Senin,27 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
14.
|
Selasa,28Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang dan sekitar kandang dari segala kotoran
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
15.
|
Rabu,29 Januari
2014
|
Sanitasi kandanng
Pemberian pakan
Materi teknologi
pengawetan pakan
HPT
|
Membersihkan
kandang pemberian pakan konsentrat dan hijauan
Pengolahan lahan
hijauan
Mendapat materi
pengawetan pakan
|
|
16.
|
Kamis,30 Januari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Mengamati
penampungan semen
|
|
17.
|
Senin,3 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
HPT
Penampungan semen
|
Membesihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
Mendapat materi HPT
|
|
18.
|
Selasa,4 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
HPT
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Mengolah lahan
HPT
|
|
19.
|
Rabu,5 februari
2014
|
Sanitasi kandang
Teknilogi
pengolahan pakan ternak
Pemberian pakan
|
Apel pagi
Membersihkan kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Penimbangan BB sapi
Membuat amoniasi
|
|
20.
|
Kamis, 6 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
oenampungan semen
|
|
21.
|
Jumat,7 Februari
2014
|
Sanitas kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauna
|
|
22.
|
Senin,10 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
23.
|
Selasa,11
Februari 2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
HPT
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengolahan lahan
HPT
|
|
24.
|
Rabu,12 Feruari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
kesehatan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pemotongan kuku
ternak
|
|
25.
|
Kamis,13 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pembeerian pakan konsentrat dan hijauan
Mengamati penampungan
semen
|
|
26.
|
Jumat,14 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentratdan hijauan
|
|
27.
|
Senin,17 Februari
2014
|
Penerimaan semen
Seterilisasi
gelas ukur
Printing &
filling
|
Penerimaan semen
segar
Pencucian gelas
ukur
Pengisian semen
kedalam ministow
Pengisian
nitrogen ke kontener
Melihat gerak
semen
|
|
28.
|
Selasa,18
Februari 2014
|
Penataan alat*
leb
Melihat
pengiriman semen
|
Menata kembali ke
tempat semula alat alat leb yang digunakan kemarin
Menghitung jumlah
semen yang akan dikirim sesuai permintaan
|
|
29.
|
Rabu,19 Februari
2014
|
Membuat buffer
|
Apel pagi
Menimbang
susububuk skim
Mengukur air
aquabides
Mencampur susu
skim dengan aquabides sambil dipanaskan hingga 90oC
penyaringan
|
|
30.
|
Kamis,20 Februari
2014
|
Penerimaan semen
Seterilisasi
gelas ukur
Printing &
filling
|
Penerimaan semen
segar
Pencucian gelas
ukur
Pengisian semen
kedalam ministow
Pengisian
nitrogen ke kontener
Melihat gerak
semen
|
|
31.
|
Jumat,21 Februari
2014
|
Penataan alat*
leb
Melihat
pengiriman semen
|
Menata kembali ke
tempat semula alat alat leb yang digunakan kemarin
Menghitung jumlah
semen yang akan dikirim sesuai permintaan
|
|
32.
|
Senin,24 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
33.
|
Selasa,25
Februari 2014
|
Sanitasi kandang
Handling ternak
Perawatan ternak
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
kosentrat dan hijauan
Handling ternak
dibawa ke kandang jepit
Pemotongan kuku
ternak
|
|
34.
|
Rabu,26 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Kesehatan ternak
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Mengobati ternak
yang tidak mau makan dan bengkak pada penisnya
|
|
35.
|
Kamis,27 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
36.
|
Jumat,28 Februari
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan konsentrat
dan hijauan
|
|
37.
|
Senin 3 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
38.
|
Selasa,4 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Perawatan ternak
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pemotongan kuku
dan bulu ternak
Pemberian
antibiotik
|
|
39.
|
Rabu,5 Maret 2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Pembimbingan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Meenerima materi
tentang kesehatan ternak
|
|
40.
|
Kamis,6
Maret 2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
Kesehatan ternak
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
Pemberin obat
cacing keternak
|
|
41.
|
Jumat,7 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
42.
|
Senin,10 Maret
2014
|
Penerimaan semen
Seterilisasi
gelas ukur
Printing &
filling
|
Penerimaan semen
segar
Pencucian gelas ukur
Pengisian semen
kedalam ministow
Pengisian
nitrogen ke kontener
Melihat gerak
semen
|
|
43.
|
Selasa,11 Maret
2014
|
Penataan alat
alat leb
Mengecek kontener
|
Menata alat alat
leb yang digunakan kemarin
Mengecek nitrogen
dalam kontener
|
|
44.
|
Rabu,12 Maret 2014
|
Membuat bufer
PDM
|
Membuat bufer
Melihat
pengecekan strow
|
|
45.
|
Kamis,13 Maret
2014
|
Penerimaan semen
Seterilisasi
gelas ukur
Printing &
filling
|
Penerimaan semen
segar
Pencucian gelas
ukur
Pengisian semen
kedalam ministow
Pengisian
nitrogen ke kontener
Melihat gerak
semen
|
|
46.
|
Jumat,14 Maret
2014
|
Menata alat alat
leb
Menghitung strow
yang akan di kirim
|
Menata alat alat
leb yang digunakan kemarin
Merakit alat
untuk mengisi ministrow
|
|
47.
|
Senin,17 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
48.
|
Selasa,18 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Handling ternak
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Handlin ternak ke
lne bull
|
|
49.
|
Rabu,19 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Tali temali
Handling ternak
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Praktik tali
temali
Handling
ternakkekandang
|
|
50.
|
Kamis,20 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
51.
|
Jumat,21 Maret
2014
|
Sanitas kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
52.
|
Senin,24 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
53.
|
Selasa,25 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Membuang kotoran
ternak
|
|
54.
|
Rabu,26 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Materi IB
Handling ternak
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Handling ternak
Menerima materi
IB
|
|
55.
|
Kamis,27 Maret
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Mengamati cara
pengambilan semen
|
|
56.
|
Jumat,28 Maret
2013
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
57.
|
Selasa,1 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Mengamati cara
pengambilan semen
|
|
58.
|
Rabu,2 April 2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
59.
|
Kamis,3 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Mengamati cara
pengambilan semen
|
|
60.
|
Jumat,4 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
61.
|
Senin,7 April2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Pengamatan
penampungan semen
|
|
62.
|
Selasa,8 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Kesehatan ternak
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Menimbang BB
ternak sapi
|
|
63.
|
Kamis,10 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan konsentrat
dan hijauan
Melihat
penampungan semen
|
|
64.
|
Jumat,11 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
65.
|
Senin,14 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
penampungan
|
|
66.
|
Selasa,15April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Membungang
kotoran ternakkelahan HPT sebagai pupuk
|
|
67.
|
Rabu,16 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Handling ternak
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Handling ternak
untuk di exercise
|
|
68.
|
Kamis,17 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
penampungan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
penampungan semen
|
|
69.
|
Senin,21 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
Penampungan semen
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
penampungan semen
|
|
70.
|
Selasa,22 Apri
l2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Membuang kotoran
ternak ke lahan HPT sebagai pupuk
|
|
71.
|
Rabu,23 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
72.
|
Kamis24 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
penapungan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
penampungan semen
|
|
73.
|
Jumat,25 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
74.
|
Senin,28 Aprl
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
penampungan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
Melihat
penampungan semen
|
|
75.
|
Selasa,29 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|
76.
|
Rabu,30 April
2014
|
Sanitasi kandang
Pemberian pakan
|
Membersihkan
kandang
Pemberian pakan
konsentrat dan hijauan
|
|